Mengenal Roberto Firmino, si Raumdeuter Liverpool FC

Agustus 28, 2017

Sejak kepergian Fernando Torres di musim 2010/2011, Liverpool FC tak kunjung mendapatkan penerus striker bernomor 9 yang mematikan. Ialah, Andy Carroll, Iago Aspas, Rickie Lambert dan terakhir Christian Benteke yang diharapkan para pendukung Liverpool meneruskan asa penyerang tajam bernomor punggung 9. Namun keempat striker tersebut gagal. Kedatangan Mo Salah, membuat Roberto Firmino yang sebelumnya mengenakan nomor 11 meneruskan legacy ini.
Jangan seperti mereka, Firmino!
Dengan torehan 11 gol, dan 7 assists Roberto Firmino jelas sangat jauh prestasinya dibandingkan Fernando Torres di kala membela Liverpool. Ia tidak mencetak banyak gol dibandingkan Torres yang di musim awalnya yaitu 24 gol dan 1 assists. Lantas walaupun Firmino jarang mencetak gol, namun anehnya Jurgen Klopp menjadikan ia Striker no. 1 di Liverpool dibandingkan Sturridge, Origi, Ings dan Solanke. Aneh bukan? Bahkan banyak ahli berpendapat bahwa Firmino adalah pemain kunci dari taktik Heavy Metal Football Liverpool FC.
Banyak pengamat sepakbola mengatakan bahwa Roberto Firmino adalah false nine dari Liverpool FC, atau ada yang bilang bahwa ia adalah ball-winning striker karena ia berhasil menciptakan tekel dan intersep terbanyak (58 tekel dan 28 intersep) setelah gelandang ball-winning midfielder di EPL seperti James McArthur (59 tekel dan 26 intersep) dan Steven Davis (54 tekel dan 24 intersep) . Gelandang atau Penyerang? Ia juga bukan kedua itu. Ia adalah Raumdeuter, atau Space Interpreter (penyelidik "ruang") atau Space Investigator, (penjelajah "ruang")
Srijandeep Das mengilustrasikan bahwa Firmino adalah Alien yg memiliki antena di kepalanya sebagai penjelajah ruang dan waktu.

Lalu apa itu Raumdeuter? Bagaimana fungsinya dalam permainan sepak-bola?
Liat saja cara bermain sang pencipta nama posisi tersebut, striker ternama, Thomas Mueller. 
Sampai sekarang mungkin masih banyak yang tidak mengerti apa posisi pemain berkebangsaan Jerman tersebut. Dari fisiknya ia tidak seperti striker kokoh, yang dapat mencetak banyak gol atau berkonstribusi besar. Namun hebatnya pemain yang bertubuh kerempeng ini selalu berhasil mencetak gol walau terlihat seperti bermain buruk.
Mueller sendiri yang memberi istilah Ramdeuter ini, sebuah posisi unik yang baru di era sepakbola modern. 

"Ich bin ein Raumdeuter" (I am a Space Intepreter / Saya adalah seorang Penafsir Ruang) - Thomas Mueller, di Suddeutsche Zeitung, 2011.

Tugasnya pemain ini simpel, ia membaca ruang kosong dalam permainan, lalu mengeksploitasinya agar memberikan hasil(Menafsirkan!). Ia memanfaatkan keterbatasan ruang untuk membuat kesempatan. Mereka bertugas menjadi pemain bola yang bermain baik tanpa harus membawa/menyentuh bola. Untuk menjadi pemain seperti ini, pemain harus memiliki tingkat intelegensi yang sangat tinggi, karena harus cepat dalam membaca permainan, membaca ruang kosong yang bisa dimainkan. Memanfaatkan "ruang" (space) mereka harus sama baiknya dengan Messi dan gocekan kaki kirinya, atau Klose dengan tandukannya.
Begitulah fungsi dari Roberto Firmino di Liverpool, ia menjadi pemain yang paling susah untuk dijaga/marking. Ia bergerak aktif, mencari ruang kosong atau menarik para pemain belakang lawan untuk menciptakan ruang terhadap pemain lain. Oleh karena itu pada era Klopp saat ini anda akan melihat pemain-pemain Liverpool banyak mencetak gol. Tidak satu atau dua pemain saja, namun hampir semua pemain yang membantu penyerangan. Oleh karena itu juga Klopp membutuhkan pemain yang cepat untuk memanfaatkan peluang ini saat sang maestro, Bob Firmino ini menciptakan ruang buat Liverpool. Hasilnya Mane-Coutinho-Lallana, dan sekarang Mo Salah memiliki catatan rekor gol tersendiri.

Firmino sering kali menarik pemain belakang lawan untuk menciptakan ruang kosong pemain lain untuk mencetak gol.

Firmino membaca ruang kosong untuk menciptakan golnya sendiri.

Firmino seringkali mencari ruang untuk menerima bola dari fullback, atau penyerang yang melebar untuk meciptakan serangan,
Roberto Firmino yang dianugrahi talenta Samba dan mental Jerman menjadikan Firmino seorang Raumdeuter terbaru di era modern-football setelah Thomas Mueller. Ia tidak selalu memanfaatkan gocekan Sambanya untuk bermain ajaib saat menyerang, namun lebih membuat para pemain belakang terkecoh untuk mengikuti Firmino, lalu dengan otak Jermannya ia berhasil menciptakan gol melalui orang lain atau dia sendiri seperti kata Coutinho, rekan Brazilnya di Liverpool.

Firmino dan Coutinho
Firmino adalah seorang pemain jenius, ia selalu dapat menerima bola sendiri, dan saat ia gagal menciptakan gol, ia menciptakan peluang buat kami. -Phil Coutinho.
Ia memang bukan sebagai lumbung gol buat Liverpool kelak, namun pemain yang mempunyai nama lengkap Roberto Firmino Barbosa de Oliveira ini menjadi pemain kunci Liverpool, apalagi lini depan Liverpool, menciptakan gol dan kesempatan untuk pemain lain. Bermain dengan lincah membaca ruang gerak saat menyerang, dan rela untuk turun lebih kebawah untuk menarik pemain berlakang lawan, atau juga menekan pemain lawan untuk kehilangan bola, ia adalah striker nomor 9 yang berbeda dari sebelum-sebelumnya, ia adalah Raumdeuter Liverpool FC.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.