I wish we had another Can...

Februari 11, 2015
Membaiknya performa Liverpool awal tahun ini memang tidak lepas dari pengaruh taktikal dan filosofi dari seorang Brendan Rodgers. Taktik formasi 3-5-2 memang sebuah pilihan taktikal yang sekarang sudah jarang kita lihat di BPL, dan kita cukup terkejut bahwa Brendan Rodgers berhasil mengembangkan taktik ini dengan baik di Liverpool. Menggunakan 3 Bek untuk menyelesaikan masalah pertahanan Liverpool nampaknya sejauh ini merupakan hal yang baik yang pernah dilakukan Rodgers. Karena sebelumnya beliau lebih memilih Dejan Lovren sebagai solusi pertahanan Liverpool setengah musim ini. Ajaibnya muncul seseorang yang tidak diduga di lini pertahanan Liverpool saat Skuad memiliki 6-7 pemain bertahan di skuad Liverpool, dialah Emre Can, pemain muda baru Liverpool yang dulu di klub lamanya bermain sebagai gelandang.
Emre Can
Emre Can,The new no. 23
Selain bermain sebagai gelandang, memang sebelumnya Can sudah pernah main di beberapa posisi di tim lamanya, Leverkusen. Bahkan hanya satu posisi yang belum pernah di tempati Can, yaitu posisi Kiper. Can memang lebih sering ditempatkan untuk membantu pertahanan, selain sebagai gelandang bertahan, Can kadang kadang ditarik mundur untuk bermain sebagai pemain bertahan.
stats
Emre Can dibandingkan dengan Gerrard pada musim 2013/2014
Jika dibandingkan dengan performa Gerrard saat musim lalu, ketika Gerrard di tempatkan sebagai gelandang bertahan. Emre Can lebih unggul dalam duel udara, duel keseluruhan, dan jumlah tekel yang berhasil saat dimainkan di posisi gelandang bertahan. Memang secara fisikal Emre Can lebih mendukung untuk menjadi lebih baik dari Gerrard di posisi ini, usia yang masih belia dan postur tubuh yang aduhai seringkali digunakan Can untuk membully lawan-lawannya.
Namun di musim debutnya saat ini, Can di tempatkan sebagai bek secara ajaib oleh Rodgers. Tercatat dalam 6 pertandingan Liverpool, dimana Can dimainkan sebagai bek, Can berhasil memenangkan 63% duel dan 62% tekel yang dilakukan Can.
stats defend
Emre Can jika dibandingkan dengan bek-bek tengah yang dimiliki Liverpool
Bahkan jika dibandingkan dengan bek-bek tengah Liverpool, Can lebih unggul dalam hal tekel, dan jumlah defensive errors. Kemampuan yang dimiliki Can dalam hal bertahan pun tidak jauh beda dengan bek Liverpool lainnya. Sebuah kemampuan yang luar biasa dari seorang pemain yang tidak dalam posisi naturalnya. Emre Can berfungsi dengan baik sebagai pemegang nomor 23 baru di Anfield, yang dulu dipakai oleh seorang bek legendaris Jamie Carragher.
Jadi, lantas bagaimana jika Can dimainkan diposisi naturalnya?
Mungkin saat ini Can memang belum bisa bersaing dalam 3 gelandang utama Rodgers dalam posisi 3-5-2. Performa Lucas yang mulai bangkit, sihir magisnya Coutinho dan kerja keras dari calon kapten kita Jordan Henderson, belum lagi  detik detik berakhirnya pertandingan sang Captain dan Legend Steven Gerrard sebagai pemain Liverpool, hal ini makin membuat kesempatan Can untuk bermain diposisi naturalnya.
Walaupun demikian, Can mungkin saja bisa menjadi pemain vital di lini belakang Liverpool. Taktik Rodgers menempatkan 3 bek tengah dan 2 wing back, membuat Can untuk lebih tenang dalam berekspresi dari lini pertahanan, bukanlah hal yang jarang jika kita perhatikan Can membantu serangan dari lini pertahanan, mulai dengan menggiring bola ala box-to-box midfielder, dan kadang kala memberi passing ciamik seperti yang diperagakan saat mengassist Sterling saat melawan Bolton di ajang FA Cup.
Tak disangkal lagi Emre Can adalah seorang pemain muda yang menjanjikan untuk Liverpool. Emre Can mengingatkan kita pada seorang Mascherano saat era Benitez, seorang pemain yang bisa mengisi pemain bertahan saat diperlukan. Emre Can memang pemain muda yang serba bisa. Seperti yang dikatakan @brenzie, seorang fans Liverpool di akun twitternya;
I wish we had another Can to play between Can & Sakho, 2 More Cans in midfield, another Can as an emergency striker & 2 more for the bench.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.